Langsung ke konten utama

Karate, Perwujudan Ilmu Sains dan Sosial

Karate, adalah suatu beladiri yang berasal dari Jepang, tepatnya Okinawa. Karate terdiri dari 2 huruf Kanji yaitu: Kara (kosong), Te (tangan) dalam istilah Karate yaitu seni beladiri tangan kosong. Mengapa disebut seni? Bukankah seni identik dengan hasil karya seseorang sebagai bentuk atau hasil pemikiran jiwa manusia yang diwujudkan dalam bentuk lukisan, poster, lagu, dsb. (Wikipedia).

Seni beladiri, memang tidak menggambar atau melukis, tidak menciptakan lagu, tidak memainkan drama atau tari, tetapi dalam seni beladiri kita belajar untuk melukis suatu hasil pemikiran jiwa sebagai bentuk reaksi tubuh terhadap suatu ancaman dari luar, belajar untuk menyanyi mars beladiri sebagai semangat juang, belajar untuk melakukan teknik jurus dengan baik dalam situasi tertentu untuk membela diri. Lalu karate? Dan apa hubungannya karate dengan ilmu sains (ilmu pasti dan ilmu sejati) dan sosial (humaniora)?


Dalam karate, kita dituntut untuk menguasai seluruh gerakan dasar (dalam hal ini disebut Kihon), seperti pukulan, tangkisan, tendangan, bantingan, dan sedikit kuncian dasar, dituntut untuk menguasai teknik perkelahian (dalam hal ini disebut Kumite), dituntut untuk belajar dan menerapkan seluruh Kihon dalam bentuk serangkaian gerakan tertentu (dalam hal ini disebut jurus atau Kata), serta dituntut untuk mengejutkan semangat ledakan yang dilakukan dengan berteriak (KIAI).

Ya memang seperti itu dasar-dasar berlatih karate. Karate bukan hanya memukul dan menendang, kita dilatih untuk mengatasi solusi mendesak yang mengancam keselamatan tubuh seperti todongan pistol atau senjata tajam, dicekik atau ancaman jarak dekat, bagaimana cara melepaskannya? Haruskah kita berteriak?



Seluruh gerakan dalam karate selalu berprinsip, yaitu selesaikan gerakan itu, entah setelah itu kita akan menyelesaikan gerakan selanjutnya, atau memilih untuk menghindar (melarikan diri) setelah terbebas dari ancaman tadi. Tapi ketahuilah semua gerakan karate adalah bentuk pengamalan ilmu sains dan sosial. Mengapa? Karena dalam karate, sebut contoh kihon empi, serangan sikut akan sangat fatal apabila ditujukan pada persendian sendi engsel (satu arah) seperti sendi lengan, apabila engsel dipaksa untuk gerak bukan pada arahnya, apa yang akan terjadi?  Ya, ilmu anatomi tubuh, biologi, karate mempelajari Biologi.



Lalu, jika seseorang menyerang kita (memukul) dari jarak tertentu, yang ketika memukul mendekati kita, dalam bertahan di karate ada beberapa teknik seperti tangkisan misalnya, ketika menangkis pukulan tersebut, haruslah tepat, jika musuh memukul sasaran kepala tangkis dengan misal age-uke, sebagai pengenaan ialah di depan siku atau tepat sendi engsel, seketika tangan tertekuk, dan hanya tinggal menyelesaikan apakah akan melipat tangan musuh tersebut atau membalas dengan gerakan -berikutnya. Perkenaan age-uke pada lengan adalah prinsip dari vektor, ilmu fisika, serta matematika, dan karate mempelajari ilmu Fisika pula. Contoh lain yaitu kuda-kuda, posisi kaki berpengaruh sekali dengan pergerakan musuh, vektor, 2 buah vektor yang bertemu akan menghasilkan resultan yaitu total hasil kedua vektor tersebut apabila bertemu.

 
naihanchi-dachi



Dachi dalam karate

Kemudian jika seorang atlet, apabila ingin kondisi tubuh tetap terjaga dan tidak kehilangan stamina, haruslah rajin berlatih serta menjaga pola makan dan jadwal istirahat yang teratur, karena di dalam tubuh seorang atlet akan lebih bekerja keras proses metabolisme serta hasil makanan yang dimakan oleh seorang atlet, dalam latihan mengahbiskan banyak kalori, dan respirasi yang melebihi jumlah normal skala bernapas manusia. Dalam hal ini karate mempelajari ilmu Gizi dan Kimia.


Karate dan beladiri Jepang lainnya, identik dengan ciri khasnya berteriak, "KIAI" adalah beladiri Jepang, ya hal itu tidak bisa dipungkiri lagi. Apabila seseorang merasa stress, tertekan, terlalu banyak pikiran, banyak masalah, apabila berkonsultasi pada seorang Psikolog, pastilah solusinya adalah berteriak sekuat tenaga, karena dalam sekali teriakan yang kuat akan menghilangkan pemikiran negatif dalam gelombang elektromagnetik di otak, hal ini karate mempelajari ilmu Psikologi.



Kemudian, dalam tradisi dan adat pada beladiri Karate, selalu menganut semua adat, aturan, tata krama pada negara asal beladiri tersebut lahir, Jepang. Ketika hormat badan membungkuk, ketika duduk sopan yaitu posisi penjahit duduk (duduk seiza atau duduk tradisi), dan tidaklah lupa segala nama gerakan dalam karate dan semua tentang karate merupakan Bahasa Jepang. Disini dalam karate kita belajar ilmu Hukum, ilmu Bahasa dan Sastra Jepang. Belum lagi jika kita berhasil mendapat sertifikasi karate internasional, haruslah menguasai Bahasa Internasional, Bahasa Inggris.



Kumite, yaitu teknik dalam karate mengenai cara berkelahi, bagaimana kumite yang benar? Yaitu mampu menjawab segala bentuk komunikasi yang diberikan lawan, apakah reaksi kita terhadap hal itu? Setiap ada orang yang bertanya, haruslah kita jawab, setiap ada orang yang menyapa, haruslah disapa balik, karate mempelajari cara berkomunikasi yang benar, ilmu Komunikasi. ilmu Sosiologi.



Karate adalah olahraga beladiri sudah jelas karate merupakan ilmu keolahragaan. Bukan karate namanya jika badan tidak berkeringat. Setiap manusia yang berolahraga pastilah ia akan sehat.



Jika seorang karateka memang ingin mendalami karate, pastilah ia harus mengorbankan waktu, tetapi semua pekerjaan tidak harus dikorbankan! Memanajemen waktu ialah kunci dari segala jadwal rutinitas sehari-hari. Karate belajar ilmu Manajemen waktu.



Karate penuh dengan lika-liku sejarah yang masih banyak sumber, memang kota asal karate tradisional ialah Okinawa, lalu dibawa ke Jepang dan terus berkembang hingga keluar negeri sakura. Tetapi perlu diketahui, cikal bakal karate ialah dari negeri Tiongkok dan Indonesia. Karate penuh dengan sejarah, mempelajari ilmu Sejarah.



Kesimpulannya, karate merupakan seni beladiri yang unik, karate berisi ilmu sains (fisika, kimia, biologi, matematika, gizi) serta ilmu sosial humaniora (psikologi, bahasa sastra, komunikasi, sosiologi, olahraga, manajemen, dan sejarah). Karate memang berisikan orang-orang yang sukses nantinya, karena mereka telah mampu mengamalkan apa itu karate dan segala bentuk gerakan dan sesuatunya dalam karate, karena karate itulah perwujudan ilmu sains dan sosial.

Semoga dapat menjadi motivasi, seorang karateka belum dikatakan karateka jika belum memegang tingkatan sabuk hitam, karena disitulah kita baru "belajar karate", karena semua sabuk dibawah sabuk hitam ialah hanya sebatas "mengenal karate".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ujian Kenaikan Tingkat (Ujian Penurunan KYU) INKAI Pengcab Banyumas

Oss salam karate! Program Kerja Rutin INKAI Pengcab Banyumas Ujian Kenaikan Tingkat / Ujian KYU / Ujian Sabuk (Ujian Penurunan KYU) yang dilaksanakan pada hari Ahad, 5 Juni 2016 bertempat di Dojo Gabungan Sumpiuh Banyumas Gedung KPRI Sumpiuh Banyumas, kegiatan dimulai pada pukul 09.00 s.d. 13.00 WIB dan seluruh Karateka INKAI Banyumas yang mengikuti Ujian berhasil LULUS 100% SELAMAT! Berikut dokumentasi kegiatan : https://www.facebook.com/media/set/?set=a.1218151761552909&type=1&l=4ab004fa75

Ujian Penurunan KYU INKAI Cabang Banyumas Smt. Gasal

(Karateka dojo SMAN 5 Purwokerto) Pada hari Ahad (Minggu) tepatnya tanggal 20 Desember 2015 telah dilaksanakan Ujian Penurunan KYU INKAI (Institut Karate-Do Indonesia) Semester Gasal untuk wilayah Cabang Banyumas, yang bertempat di dojo Serba Guna SMA Negeri 5 Purwokerto. Kegiatan ini diikuti oleh 50 karateka/i INKAI seluruh Kabupaten Banyumas, yang terdiri dari :